ROKAN HULU — (jejakberitanews.com) Upaya menepis isu dan fitnah yang beredar di tengah masyarakat Kepenuhan Timur berujung pada pertemuan penting antara Kepala Desa Kepenuhan Timur Jaya, Ashar, bersama sejumlah tokoh masyarakat, lembaga adat, dan Datuk H. Bahtiar, Jumat (31/10/2025).
Pertemuan yang berlangsung dalam suasana akrab itu menjadi ruang klarifikasi atas kabar yang sempat mengguncang publik — soal dugaan hibah kebun sawit seluas tujuh hektar dari Datuk H. Bahtiar kepada pihak desa maupun kepala desa.
Namun, dalam pertemuan itu, Datuk H. Bahtiar membantah tegas isu tersebut.
“Saya tidak pernah menghibahkan lahan atau kebun sawit tujuh hektar kepada kepala desa, maupun kepada desa untuk anak yatim, fakir miskin, atau janda,” ujar Datuk H. Bahtiar dengan nada tenang namun tegas.
Datuk Bahtiar menilai isu tersebut telah dipelintir dan berpotensi menimbulkan salah paham di tengah masyarakat. Ia mengimbau agar masyarakat berhati-hati dalam menerima informasi yang belum jelas kebenarannya.
Kalau ada informasi yang belum pasti, jangan langsung disebarkan. Karena bisa menimbulkan fitnah dan memecah belah persaudaraan,” pesannya.
Kepala Desa Ashar yang hadir bersama tokoh-tokoh adat menyambut baik klarifikasi tersebut. Menurutnya, kehadiran Datuk Bahtiar langsung dalam pertemuan itu menjadi bukti penting bahwa tuduhan yang diarahkan kepadanya selama ini tidak berdasar.
“Ini bentuk tanggung jawab moral saya kepada masyarakat. Saya ingin semuanya jelas dan tidak ada dusta di antara kita,” kata Ashar.
Pertemuan yang juga dihadiri Datuk Rang Kayo Maharajo (Lembaga Kerapatan Adat Luhak Kepenuhan), Mamak Pado jo Lelo (Ketua Lembaga Adat Desa), Arianto (Wakil Ketua BPD), dan H. Jon Hendri, S.Pd (Ketua LPM) itu berakhir dengan kesepakatan bersama untuk menghentikan segala bentuk fitnah, kecurigaan, dan berita yang tidak berdasar.
Ashar menegaskan, selama menjabat ia selalu berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan program nyata, bukan dengan mencari keuntungan pribadi.
“Saya mengutuk keras fitnah yang telah dibuat. Saya berharap semua pihak kembali fokus membangun desa, bukan menyebar kebencian,” ujarnya.
Pertemuan tersebut menjadi titik balik bagi masyarakat Kepenuhan Timur untuk kembali memperkuat persatuan, saling menghargai, dan menjaga marwah desa.
“Mari kita jaga nama baik negeri ini. Jangan biarkan fitnah mengoyak persaudaraan,” tutup Datuk Bahtiar
ChatGPT bilang:
Berikut versi berita yang lebih tajam, padat, dan bernas, dengan gaya jurnalistik profesional:
Bantah Isu Hibah Kebun Sawit, Datuk H. Bahtiar dan Kades Kepenuhan Timur Klarifikasi di Depan Tokoh Adat
ROKAN HULU — Polemik soal dugaan hibah kebun sawit seluas tujuh hektar yang menyeret nama Kepala Desa Kepenuhan Timur Jaya, Ashar, akhirnya menemukan titik terang. Dalam pertemuan resmi bersama tokoh masyarakat dan lembaga adat, Jumat (31/10/2025), Datuk H. Bahtiar membantah tegas kabar tersebut.
“Saya tidak pernah menghibahkan lahan atau kebun sawit tujuh hektar kepada kepala desa, maupun kepada desa untuk anak yatim, fakir miskin, atau janda,” tegas Datuk Bahtiar di hadapan peserta pertemuan.
Ia menilai isu itu telah dipelintir dan berpotensi memecah belah masyarakat. “Kalau ada informasi yang belum pasti, jangan langsung disebarkan. Karena bisa menimbulkan fitnah dan memecah persaudaraan,” pesannya.
Kepala Desa Ashar menyambut baik klarifikasi tersebut. Menurutnya, kehadiran langsung Datuk Bahtiar membuktikan bahwa tuduhan terhadap dirinya tidak berdasar.
“Ini bentuk tanggung jawab moral saya kepada masyarakat. Saya ingin semuanya jelas dan tidak ada dusta di antara kita,” ujar Ashar.
Pertemuan yang juga dihadiri Datuk Rang Kayo Maharajo (Lembaga Kerapatan Adat Luhak Kepenuhan), Mamak Pado jo Lelo (Ketua Lembaga Adat Desa), Arianto (Wakil Ketua BPD), dan H. Jon Hendri, S.Pd (Ketua LPM), menghasilkan kesepakatan bersama untuk menghentikan segala bentuk fitnah dan kabar tak berdasar.
Ashar menegaskan komitmennya untuk terus bekerja demi kesejahteraan warga.
“Saya mengutuk keras fitnah yang telah dibuat. Mari kita kembali fokus membangun desa, bukan menyebar kebencian,” katanya.
Pertemuan tersebut menjadi momentum penting bagi masyarakat Kepenuhan Timur untuk memperkuat kembali persatuan dan menjaga marwah desa.
“Mari kita jaga nama baik negeri ini. Jangan biarkan fitnah mengoyak persaudaraan,” tutup Datuk H. Bahtiar.













